Lupus adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga mulai menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Inflamasi akibat lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, misalnya:
Kulit
Sendi
Sel darah
Paru-paru
Jantung
Gejalanya kerap mirip dengan penyakit lain sehingga sulit untuk didiagnosis. Gejala lupus sangat beragam. Ada yang ringan dan ada yang bahkan mengancam jiwa. Penyakit ini memang tidak menular, tapi bisa berbahaya dan bahkan berpotensi mematikan. Gejala umumnya adalah ruam kulit, kelelahan, sakit dan pembengkakan pada sendi.
WOMAN AT HOSPITAL CONSULTATION
Lupus – Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun adalah istilah yang digunakan saat sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Penyebab kondisi autoimun pada lupus belum diketahui. Sistem kekebalan tubuh penderita lupus akan menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat.
Ada juga yang menganggap pemicu dan penyebab munculnya penyakit lupus pada beberapa orang adalah karena pengaruh faktor genetika dan lingkungan.
Penderita Lupus di Indonesia
Penderita lupus di dunia dipercaya mencapai lima juta jiwa. Penyakit ini kebanyakan menyerang wanita pada usia 15-50 tahun (usia masa produktif). Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa lupus juga dapat menyerang anak-anak dan pria.
Menurut data dari Yayasan Lupus Indonesia (YLI), jumlah penderita lupus di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 12.700 jiwa. Jumlah ini kemudian meningkat menjadi 13.300 jiwa pada tahun 2013.
Apa Sajakah Tipe-tipe Lupus?
Penyakit lupus terbagi dalam beberapa tipe, antara lain:
Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE).
Lupus eritematosus diskoid (discoid lupus erythematosus/DLE).
Lupus akibat penggunaan obat.
Jenis lupus yang menjadi pembahasan utama dalam artikel ini adalah lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE).
Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE)
Jenis lupus inilah yang paling sering dirujuk masyarakat umum sebagai penyakit lupus. SLE dapat menyerang jaringan serta organ tubuh mana saja dengan tingkat gejala yang ringan sampai parah. Gejala SLE juga dapat datang dengan tiba-tiba atau berkembang secara perlahan-lahan dan dapat bertahan lama atau bersifat lebih sementara sebelum akhirnya kambuh lagi.
Banyak yang hanya merasakan beberapa gejala ringan untuk waktu lama atau bahkan tidak sama sekali sebelum tiba-tiba mengalami serangan yang parah. Gejala-gejala ringan SLE, terutama rasa nyeri dan lelah berkepanjangan, dapat menghambat rutinitas kehidupan. Karena itu para penderita SLE bisa merasa tertekan, depresi, dan cemas meski hanya mengalami gejala ringan.
Sumber. http://sobariherbal.com
http://www.obatalamikistaovarium.net