Kelainan saraf mata membuat Zaenal terpaksa harus kehilangan penglihatannya dan menjadi tunanetra. Sempat terpuruk, Zaenal kini bersyukur keterbatasan itu justru mendorongnya menjadi tahfidz Quran.
Nama lengkapnya Zaenal Abidin, usianya masih remaja 17 tahun, anak kedua dari tiga bersaudara. Sang ayah sehari-hari bekerja sebagai montir bengkel dan ibunya hanya ibu rumah tangga.
Mereka tinggal di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang. Zaenal merupakan satu dari puluhan tunanetra di Pesantren Raudlatul Makfufin, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Zaenal masih tak menyangka akhirnya menjadi tunanetra. Padahal sejak lahir, dia memiliki penglihatan yang normal bahkan hingga masa sekolah di bangku sekolah dasar (SD).
Video Editor : Rahadyan Adi