LAMPUNG, KOMPAS.TV - Beginilah kondisi di lapak penjual kelapa kupas dan santan di pasar pasir gintung, Kota Bandar Lampung, Lampung. Aktivitas jual beli tampak lesu. Bahkan 'hampir tak ada pembeli yang datang.
Baca Juga Keluarga Tanggapi Rekontruksi Penembakan 3 Polisi: Bohong Semua di https://www.kompas.tv/regional/587697/keluarga-tanggapi-rekontruksi-penembakan-3-polisi-bohong-semua
Para pedagang menyebut, lesunya penjualan terjadi sejak harga kelapa dan santan naik tajam menjelang lebaran lalu.
Harga kelapa yang sebelumnya hanya 8 ribu rupiah per kilogram, kini naik menjadi 11 ribu rupiah. Bila dihitung per butir, harganya berkisar 20 hingga 21 ribu rupiah per butir, sementara harga santan juga naik dua kali lipat, dari 15 ribu menjadi 30 ribu rupiah per kilogram.
Kenaikan harga ini bahkan berdampak pada sejumlah warung makan langganan para pedagang, yang terpaksa mengurangi pembelian karena tak sanggup menanggung biaya produksi yang tinggi.
Kenaikan harga kebutuhan pokok seperti kelapa dan santan menjadi tantangan tersendiri bagi para pedagang kecil. Mereka hanya bisa berharap ada solusi dari pemerintah agar ekonomi kembali menggeliat.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/588292/harga-kelapa-meroket-di-lampung-tembus-rp21-ribu-perbutir