MEKSIKO, KOMPAS.TV - Sejak awal masa kepausannya pada 2013, Fransiskus berulang kali mengangkat masalah migran.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu memindahkan pencari suaka dari kamp penampungan yang penuh sesak ke Vatikan.
Ia juga mengecam inisiatif perbatasan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pada tahun 2016, Paus Fransiskus merayakan misa hanya beberapa langkah dari perbatasan Amerika SerikatMeksiko di Ciudad Juarez, dan disiarkan langsung ke negara tetangga El Paso, Texas.
Ketika itu, Donald Trump yang menjadi kandidat Presiden Amerika Serikat berkampanye membangun tembok perbatasan dengan Meksiko, untuk mengurangi imigrasi ilegal dari Meksiko ke Amerika Serikat.
Paus Fransiskus mengatakan mereka yang membangun tembok pembatas bukanlah seorang Kristen.
Pada tahun 2013, Fransiskus memilih Pulau Lampedusa di Italia untuk kunjungan pastoral pertamanya di luar Roma.
Lampedusa adalah pulau kecil di Mediterania. Kedekatan dengan Afrika Utara menempatkan Pulau Lampedusa di garis depan banyak rute penyelundupan manusia dan kecelakaan kapal yang mematikan.
Pada tahun 2016, Fransiskus melakukan perjalanan ke Pulau Lesbos pada puncak krisis pengungsi, di mana ratusan ribu orang tiba di Yunani setelah melarikan diri dari perang saudara di Suriah dan konflik lainnya di Timur Tengah dan Asia Selatan.
Paus Fransiskus membawa kembali tiga keluarga Muslim ke Italia dengan pesawat kepausan.
Ia mengatakan, keluarga Muslim itu adalah "tamu Vatikan." Keluarga-keluarga itu kini tinggal di Roma.
Pada tahun 2021, beliau kembali ke Pulau Lesbos di Yunani untuk mengunjungi dan berdoa bersama para migran yang tinggal di sana.
Terakhir pada tahun 2023, dalam kunjungan ke kota pelabuhan multikultural di Prancis, Marhseiy, Paus Fransiskus kembali mengecam "fanatisme ketidakpedulian" terhadap para migran.
Baca Juga Paus Fransiskus di Saat Terakhir Disebut Wafat tanpa Menderita di Rumahnya di https://www.kompas.tv/internasional/589187/paus-fransiskus-di-saat-terakhir-disebut-wafat-tanpa-menderita-di-rumahnya
#paus #pausfransiskus #migran
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/589302/tak-pernah-luntur-begini-perjalanan-paus-fransiskus-bela-para-migran-dan-pengungsi