LAMPUNG, KOMPAS.TV - Aksi unjuk rasa ribuan petani dan sejumlah organisasi mahasiswa dalam menuntut kenaikan harga singkong di Kantor Pemerintah Provinsi Lampung berujung ricuh.
Baca Juga Unjuk Rasa Petani Singkong Ricuh, Polisi Tembakan Gas Air Mata di https://www.kompas.tv/regional/591522/unjuk-rasa-petani-singkong-ricuh-polisi-tembakan-gas-air-mata
Petugas gabungan yang berjaga menembakan gas air mata saat masa aksi merangsek masuk dengan cara merusak kawat barier dan melempari batu hingga kayu ke arah petugas.
Ditengah memanasnya situasi, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menemui masa aksi dan melakukan dialog dengan sejumlah perwaklian petani singkong dan mahasiswa di dalam ruangan demi mencari solusi bersama.
Dari pertemuan itu disepakati menaikan harga singkong yang sebelumnya 1.100 rupiah perkilogram dengan potongan 30 hingga 40 persen menjadi 1.350 rupiah perkiklogram dengan maksimal potongan 30 persen tanpa mengukur kadar pati.
Kesepakatan tersebut langsung dituangkan dalam surat instruksi gubernur nomor 2 tahun 2025 tentang penetapan harga ubi kayu di Provinsi Lampung.
Selanjutnya Pemerintah Provinsi Lampung bersama DPRD dan Polri akan membentuk tim pengawas untuk benar-benar memastikan setiap pengusaha tapioka patuh dan menerapkan harga baru tersebut.
Usai menyampaikan tuntutan dan mendapati kesepakatan, massa aksi pun langsung membubarkan diri.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/591524/demo-ricuh-gubernur-mirzani-temui-petani-singkong-sepakati-harga
