SEMARANG, KOMPAS.TV - Sebanyak 45 hotel, restoran dan jasa katering bersaing menjadi yang terbaik pada lomba kuliner dalam Festival Mustika Rasa yang digelar Pemkot Semarang di kawasan Kota Lama.
Para peserta yang merupakan para chef hotel, restoran hingga penyedia jasa katering yang ada di Kota Semarang ini berusaha menampilkan kuliner terbaik mereka.
Mereka bebas menggunakan resep dari buku Mustika Rasa karya Presiden RI pertama Soekarno.
Salah seorang peserta mengangkat kuliner khas Lampung yakni gulai taboh, nyeruit dan kue eka.
Pemilihan makanan khas Lampung untuk lomba karena memiliki makna mendalam setiap kulinernya.
Sementara gulai taboh khas Lampung Barat yang merupakan masyarakat pesisir, sehingga berisi seafood dan biasanya juga disajikan untuk Raja Lampung. Sedangkan kue eka biasanya dimakan sebagai penutup kulineran Lampung.
Peserta lain dari Jakarta juga ada yang membuat asinan Betawi dan semur daging kentang khas Betawi. Ada juga selendang mayang sebagai penutup.
Buku Mustika Rasa dinilai sebagai warisan resep kuliner seluruh Nusantara, sehingga mereka mengambil resep dari buku karya Sang Proklamator.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti berharap para peserta mendapatkan inspirasi dari buku Mustika Rasa karya Bung Karno tersebut.
Gelaran ini juga sebagai pembuktian bahwa kuliner Indonesia tidak kalah dan bisa menjadi sajian skala internasional.
Seperti diketahui, lomba kuliner Nusantara ini merupakan bagian dari Festival Mustika Rasa, di mana gelaran ini merupakan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno yang digelar oleh Pemkot Semarang bersama stakeholder terkait.
Baca Juga Wali Kota Semarang Apresiasi Youth Forum, Ajak Pemuda Peduli Lingkungan di https://www.kompas.tv/regional/602000/wali-kota-semarang-apresiasi-youth-forum-ajak-pemuda-peduli-lingkungan
#walkotsemarang #festivalmustikarasa #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/602435/kuliner-nusantara-di-festival-mustika-rasa-semarang-resep-dari-buku-soekarno-jadi-andalan