SULBAR, KOMPAS.TV - Perkara selanjutnya, seorang kepala puskesmas di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mengalami luka serius saat terjadi bentrok eksekusi lahan, Kamis 3 Juli 2025. Keluarga menduga korban salah tangkap, sementara polisi yakin korban terlibat dalam aksi provokasi.
Inilah bentrokan yang pecah pada Kamis pekan lalu saat eksekusi sebuah lahan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Warga yang menolak eksekusi melempari petugas dengan batu dan bom molotov.
Dalam situasi bentrok tersebut, Kepala Puskesmas Kecamatan Alu, Jamaluddin, bersama warga lain ditangkap polisi karena diduga terlibat aksi anarkis menyerang petugas.
Saat ditangkap, diduga Jamaluddin mengalami penganiayaan hingga mengalami luka di kepala dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Keluarga korban tidak terima dan menilai polisi telah melakukan salah tangkap. Keluarga menegaskan Jamaluddin tidak terlibat dalam aksi anarkistis.
Kapolres Polewali Mandar membantah adanya salah tangkap terhadap Kepala Puskesmas Jamaluddin saat ricuh eksekusi lahan Kamis pekan lalu. Kapolres menyebut Jamaluddin ditangkap karena terlihat berada di garis depan massa saat pelemparan terjadi.
Meski begitu, Kapolres mengakui Jamaluddin juga menjadi korban pemukulan oleh sejumlah warga dari pihak pemohon yang diduga berada di sekitar lokasi bentrokan.
Saat ini, polisi telah menangkap empat orang terduga pelaku pemukulan.
#kepalapuskesmas #sulawesibarat #polisi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604756/kepala-puskesmas-luka-parah-saat-bentrok-eksekusi-lahan-di-sulbar-keluarga-sebut-salah-tangkap