JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepada Rosianna Silalahi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menuturkan kronologi temuan 212 merek beras oplosan premium.
Berawal dari data BPS yang mengatakan bahwa harga di tingkat petani turun, penggilingan turun, tetapi konsumen naik. Hal ini dipandang sebagai anomali.
kedua adanya berita suplai untuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) itu berkurang. Padahal sesuai BPS dan FAO produksi beras meningkat tajam.
Apalagi sedang tidak terjadi cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan gagal panen. Pemerintah sudah melakukan akselerasi baik intensifikasi maupun ekstensifikasi. Maka, Kementerian Pertanian ingin mengetahui mengapa harga beras tiba-tiba naik dan melakukan pengecekan di seluruh Indonesia.
"Akhirnya aku cek, seluruh Indonesia, ada 10 provinsi seluruh Indonesia. Kami mengambil sampel 268 merek. Kemudian kami cek satu per satu di lab, dan bukan 1 lab, 13 lab. 268 kami cek, 212 tidak sesuai dengan standar," katanya.
Hal ini membuat Amran marah, sebab ia juga merasakan apa yang dirasakan masyarakat Indonesia.
https://youtu.be/a645yl2buF4?si=QAc6UD-CIJVxGeHU
#beras #mafia #mentan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/606174/blakan-blakan-mentan-bongkar-kronologi-kejanggalan-temuan-212-merek-beras-oplosan-premium