JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari menyampaikan reaksi Presiden Prabowo Subianto yang santai menanggapi ramainya pengibaran bendera One Piece di publik. Bahkan, presiden melihat ini sebagai ekspresi anak muda.
Kreator Konten Lawan Buta Politik, Virdian Aurellio melihat protes publik dan motif politik itu sejalan. Menurutnya, anak muda yang protes itu punya motif politik: ingin Indonesia yang tanpa penindasan.
Virdian juga menegaskan salah besar jika pemerintah menganggap ini sebagai bentuk makar. Ini adalah ekspresi anak muda yang ingin memastikan janji 19 juta lapangan kerja itu terwujud.
"Anak muda prinsipnya anti penindasan. Kok bisa negara takut dengan jolly roger (bendera One Piece) tapi tidak takut dengan penindasan?," katanya.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid melihat ada gap generasi yang terjadi antara pemerintah dan anak muda.
Fenomena pengibaran bendera One Piece ini bukan lifestyle anak muda, melainkan justru ekspresi sopir truk ODOL (Over Dimension Over Loading).
Menurutnya, solusi dari polemik ini harusnya lebih produktif. Sebab, jika hal ini dibawa jauh ke kekhawatiran makar, maka menurutnya tidak ada satupun pasal makar tergambar dari situasi ini.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV: https://youtu.be/-2lkQNN087s
#hutri #indonesia #onepiece
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/609982/pengibaran-bendera-one-piece-makar-atau-bentuk-ekspresi-anak-muda-satu-meja