JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2025 di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan korupsi masih merajalela di BUMN maupun BUMD.
Karenanya, ia menuntut pengawasan transparan demi memutus rantai korupsi.
Tak hanya itu, presiden juga mengklaim berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp 300 triliun dari risiko korupsi.
Prabowo juga tak segan menyorot tambang ilegal.
Ia meminta dukungan DPR dan MPR untuk menindak siapa pun yang menjadi bekingnya.
Termasuk kader Gerindra yang diminta jadi justice collaborator.
Tak hanya itu, presiden juga menyentil ketimpangan kompensasi direksi BUMN yang mencapai Rp 40 miliar per tahun.
Prabowo menilai itu merupakan akal-akalan dan memerintahkan Danantara untuk menyetop tantiem.
Merujuk Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-02/MBU/2009, Tantiem adalah penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas BUMN setiap tahun.
Apabila perusahaan memperoleh laba, atau diberikan kepada direksi dan dewan komisaris persero apabila terjadi peningkatan kinerja persero walaupun masih mengalami kerugian.
Menutup pidato, presiden menegaskan korupsi adalah musuh besar bangsa.
Dan meminta seluruh pihak bersatu untuk menyikat habis praktik kotor di tanah air.
Baca Juga Ngakak! Tinju Presiden Prabowo ke Daud Yordan usai Sidang Tahunan MPR-DPR 2025 di https://www.kompas.tv/nasional/611810/ngakak-tinju-presiden-prabowo-ke-daud-yordan-usai-sidang-tahunan-mpr-dpr-2025
#prabowo #korupsi #presidenprabowo #sidangtahunanmpr
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/611811/prabowo-bongkar-korupsi-di-bumn-tegas-soal-tantiem-dan-tambang-ilegal-di-sidang-tahunan-mpr
