JAKARTA, KOMPAS.TV - Menyikapi maraknya unjuk rasa di sejumlah wilayah di Indonesia, sejumlah tokoh masyarakat "turun gunung". Salah satunya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang meminta massa menyetop aksi, juga meminta polisi membebaskan demonstran.
Sementara, Jusuf Kalla meminta polisi menindak tegas dan transparan terhadap kasus kematian pengemudi ojek online Affan Kurniawan. JK juga mengingatkan perilaku DPR.
Kata JK, hati-hati wahai anggota DPR dalam ucapan dan tindakan, karena bisa menimbulkan kemarahan publik.
Karenanya, mewakili para anggotanya, Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta maaf jika kinerja Dewan Perwakilan Rakyat dinilai kurang memuaskan. Puan berjanji akan mengevaluasi diri, termasuk membuka ruang dialog dan komunikasi.
Di tempat lain, pada Sabtu 30 Agustus, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menemui massa unjuk rasa di Mapolda DIY.
Sultan menyalami beberapa peserta aksi. Sultan juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang pengemudi ojek online di Jakarta, sekaligus mengingatkan agar penyampaian aspirasi dilakukan tanpa kekerasan.
Tanpa pengawalan, hanya didampingi kedua putrinya, Sultan juga meminta polisi membebaskan delapan demonstran yang ditangkap, dan meminta massa mengakhiri aksinya.
Baca Juga Kapolri Pastikan Proses Hukum 7 Anggota Brimob Penabrak Ojol Affan Kurniawan | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/614771/kapolri-pastikan-proses-hukum-7-anggota-brimob-penabrak-ojol-affan-kurniawan-kompas-siang
#anarkis #jusufkalla #srisultanhamengkubuwonox #puanmaharani #demo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/614772/unjuk-rasa-meluas-jusuf-kalla-hingga-sri-sultan-hb-x-ingatkan-penyampaian-aspirasi-tanpa-kekerasan
