KOMPAS.TV- Rentetan aksi demonstrasi beberapa hari terakhir membuat korban berjatuhan hingga kerugian material. Aksi anarkistis hanya menimbulkan luka, bukan solusi.
Rentetan aksi demonstrasi di sejumlah wilayah di Indonesia menimbulkan korban luka dan juga jiwa.
Selain Affan Kurniawan yang tewas ditabrak kendaraan taktis Brimob, ada empat korban tewas lainnya di Makassar. Sementara sejumlah korban luka dirawat.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming sempat menjenguk korban luka akibat aksi unjuk rasa di Rumah Sakit Pelni dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Tak hanya warga sipil, anggota kepolisian juga jadi korban. Wakapolri, Komjen Polisi Dedi Prasetyo, menjenguk anggota polisi yang dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selain korban yang terluka, sejumlah fasilitas umum dan bangunan juga dirusak saat demonstrasi.
Dampak demonstrasi juga dirasakan oleh para pedagang makanan di sekitar lokasi aksi.
Seperti Septa, pedagang makanan di Surabaya, Jawa Timur, yang berharap suasana kembali kondusif sehingga ia bisa menjalankan aktivitasnya kembali dengan normal.
Demonstrasi sebagai bagian dari ekspresi dalam berdemokrasi diperbolehkan, namun jangan sampai aksi demonstrasi yang produktif justru menjadi tindakan anarkistis.
Catatan Redaksi:
Setiap warga negara berhak menyuarakan pendapatnya. Namun, kebebasan berpendapat harus dilakukan secara damai, tertib, serta jangan terprovokasi untuk melakukan perusakan dan penjarahan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/614850/kerugian-sosial-ekonomi-usai-demo-ricuh-nyawa-melayang-halte-rusak-jalan-macet-pedagang-terpuruk